Monday, November 2, 2015

Ciuman : Satu Pukulas Di Balas Satu Pukulan

Setiap pemeluk Islam senantiasa menjaga kesucian lahir dan batin. Diantara kesucian-kesucian yang harus dijaga oleh Islam adalah hubungan antara pria dan wanita. Islam sama sekali tidak membolehkan ada persentuhan intim antara pria dan wanita kecuali itu adalah suami istri yang sah. Hal ini dikarenakan, demi menjaga kesucian pria dan wanita.

        Ketika terjadi persentuhan intim antara pria dan wanita, berarti telah menodai kesucian pria dan wanita itu sendiri. Yang mengakibatkan hilangnya kesucian anggota badan yang pernah melakukan persentuhan intim dan juga mengakibatkan hilangnya kesucian pria dan wanita tersebut. Jiwa yang telah terkotori oleh dosa entah bagaimana cara menghapusnya.

       Salah satu contohnya adalah berciuman yang sudah termasuk kategori hubungan yang sangat intim. Jika bibir ini kotor oleh lipstick bisa dibersihkan. Dengan perbuatan berciuman tersebut, bagaimana cara membersihkan perbuatan kotor yang tidak tampak tersebut. Meskipun beristighfar meminta ampun kepada Allah SWT, tetap saja bibir pernah kotor, pernah ternoda, pernagh melakukan dosa yang menjijikan. Oleh karena itu, wajib menjaga kesucian. Dan hadiahkanlah kesucian seluruhnya pada istri kelak yang bisa mewangikan jasa dan raga ini dengan sentuhan-sentuhan yang mendatangkan pahala.  
                                                           
Satu Pukulan Dibalas Satu Pukulan
            Begitulah yang dikatakan seorang pedagang pada anaknya ketika sang anak kembali dar perjalanannya (misi dagang). Ceritanya, si pedagang mengirim anaknya untuk berdagang di luar daerah. Suatu hari, ketika anaknya sedang bepergian, dari beranda rumahnya si pedagang  memandang ke luar. Dia melihat seorang tukang pikul air mencium anak perempuannya.
            Si ayah diam sampai anak laki-lakinya kembali dari perjalanan. Dia bertanya kepada anaknya ketika anaknya pulang dari perjalanan. “Apa yang engkau lakukan dalam misi dagangmu?”
            “Saya menjual, membeli, dan melakukan begini-begitu, “jawab sang anak.
            “Bukan itu yang kutanyakan. Apakah kamu melakukan hal lain?” Tanya ayahnya.
            Pada mulanya si anak tidak mengaku, namun setelah didesak terus, ia pun mengaku, “Aku tidak melakukan apa-apa, ayah, selain mencium seorang gadis yang aku sukai di pasar.”
Ketika itulah, si ayah berkata,
“Satu Pukulan Dibalas Satu Pukulan. Jika kamu mencium wanita itu lebih dari satu kali. Tentu tukang pikul air akan menambah ciumannya pada saudara perempuanmu.
Ujaran ini persis seperti apa yang dikatakan Imam Syafi’i dalam sebuah syairnya:

Jagalah kehormatan diri, niscaya
Wanita-wanita mahram kalian terjaga
Jauhilah apa yang tidak pantas bagi seorang muslim
Zina adalah hutang. Jika kau meminjam
Maka pelunasannya ditanggung keluargamu
Maka sadarlah!

            Dari penjelasan diatas bahwa zina merupakan hutang yang dimana didalamnya termasuk ciuman dan pelunasannya adalah keluarga kita. Kalau kita sebagai remaja pernah melakukan hal tersebut, bagaimana jika peluanasannya terjadi pada ibumu, saudara perempuanmu, dan kaum hawa dari keluarga ayah dan ibumu. Tentu kalian tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Oleh karena itu, marilah kita menghindari perbuatan yang namanya zina. Agar kita tergolong orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Sumber:
Buku Pemuda Pewaris Surga

No comments:

Post a Comment