Museum Fatahillah |
Keinginan membuat
artikel ini diawali ketika saya mengunjungi sebuah wilayah di Jakarta yang
dinamakan “Kota Tua”. Berawal dari kedatangan saya ke Pulau Jawa untuk sebuah
studi mengikuti S2 di salah satu universitas di kota bandung. Sebelum balik ke
kota palu tempat kelahiran saya, saya berencana untuk silaturahmi ke Kota Bogor
untuk berkunjung ke salah satu teman saya yang perkenalan kami berwal dari
kampung kecil di kota jawa timur, tempat dimana banyak orang menggantungkan
cita-citanya untuk menguasai bahasa inggris, yaitu Desa Pare Kab. Kediri, Jawa
Timur.
Selama di Bogor saya mengunjungi
teman-teman seperjuangan dikampung inggris yang bermukin di Jakarta dan Bogor
untuk menyambung silaturahmi setalah setahun tidak berjumpa lagi dikarenakan
jarak untuk bersilaturahmi lumayan jauh yaitu Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa. Akhirnya setelah waktu yang di sepakati
bersama, kita bertemu di Kota Tua
Jakarta yang dulunya bernama Batavia Lama (Oud Batavia) yang merupakan sebuah
wilayah kecil di tepi timur Sungai Ciliwung.
Keinginan saya membuat
artikel ini bukan untuk berbagi informasi tentang aktifitas yang saya lakukan di Jakarta melainkan
membahas tentang pesona kota tua
khususnya keunikan-keunikan yang saya temui selama berada disana. Berikut ini
ulasannya,
Wisata Kota Tua
memiliki banyak destinasi tempat wisata yang wajb dikunjungi ketika berkunjung
kesana seperti yang sempat saya cari di salah satu situs http://www.readersdigest.co.id yang
mengatakan ada lima tempat destinasi antara lain, Museum Fatahillah, Museum
Bank Indonesia, Toko Merah, Jembatan Kota Intan, dan Pelabuhan Sunda Kelapa walaupun
saya yakin disana masih banyak terdapat lokasi-lokasi destinasi wisata yang
rugi jika dilewatkan.
Pada artikel ini saya
akan tidak membahas apa-apa saja yang
menarik dari kelima destinasi objek wisata yang saya sebutkan diatas
karena tujuan awal saya untuk bersilaturahmi dengan teman-teman
saya. Insya Allah jika ada kesempatan berkunjung kesana saya akan menyempatkan
diri untuk berkunjung ke destinasi tersebut.
Keunikan yang membuat
saya kagum adalah bagaimana orang-orang yang memiliki talenta seni yang sangat luar biasa dan mengubahnya menjadi
lahan bisnis untuk menambah-pundi keuangan mereka mulai dari anak-anak sampai
orang dewasa yang menawarkan segala
keunikan yang mereka miliki. Di mulai dari orang yang memakai pakaian ala
tentara dengan melapisi seluruh tubuhnya, pakaiannya, dan bahkan senjata yang
dimilikinya dengan balutan cat yang berwarna emas atau warna abu-abu yang
menyerupai meriam yang ada di lapangan Fatahillah. Orang tersebut bertingkah seperti patung dan mereka akan
berpose layaknya seorang tentara ketika ada pengunjung yang meminta izin untuk
berfoto dengan mereka. Panasnya cuaca di lapangan Fatahillah tidak menyurutkan
semangat mereka untuk mencari nafkah dengan bayaran seikhlasnya. Kenapa saya
berkata demikian? Karena ketika saya berada disana saya tidak menemukan papan
yang bertuliskan tarif yang mereka pasang untuk berpose atau berfoto dengan
mereka.
Selain itu, ketika saya
semakin menuju ke lapangan fatahillah bersama teman-teman. Hal yang saya temui
lainnya adalah banyaknya boneka kostum berbagai jenis kartun mulai yang sedang
tren saat ini yaitu Marsya, Upin-Ipin bahkan kartun-kartun Disneyland seperti
donald bebek dan micky mouse, mereka
semua menawarkan jasa untuk berfoto bersama mereka. satu hal yang membuat saya kaget
adalah sosok di balik kostum itu ternyata seorang anak perempuan yang mungkin
masih duduk di bangku sekolah, anak kecil itu membuka kostum kepala dari salah
satu tokoh kartun dan mengobrol dengan temannya yang juga menggunakan kostum.
Umur mereka yang seharusnya digunakan untuk bermain dan bersekolah tetapi
mereka gunakan untuk mencari uang demi
memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Saya yakin kostum kartun yang mereka
gunakan lumayan berat dan hawa dalam kostum pasti panas tetapi tidak
menyulutkan semangat mereka walaupun seharian mereka menantang matahari dalam
kostum untuk mendapatkan uang. Saya sangat
kagum sekali dengan kegigihan mereka dengan menyediakan jasa foto tanpa harus
mengemis dipinggir jalan.
manusia batu |
None Belanda
|
Selain itu, masih banyak
hal yang saya temui ketika berkeliling di seputaran lapangan fatahillah, jasa
foto dengan ondel-ondel yang merupakan salah satu kesenian terkenal di Kota
Jakarta dan merupakan warisan budaya betawi, ada juga seniman yang seolah-olah
melawan gravitasi seperti nampak melayang dengan posisi duduk tanpa kaki
menyentuh tanah atau posisi duduk namun tanpa adanya kursi sebagai penyangga yang juga menawarkan jasa untuk foto bersama mereka, karena
keunikan yang mereka tampilkan banyak wisatawan ingin mengabadikan momen itu dalam sebuah foto. Selain itu, ada juga perempuan yang mengenakan
kostum ala none-none belanda.
Pada malam harinya tak
kalah seru dari siang hari ketika para
komunitas seni lainnya menampilkan keunikan yang mereka miliki seperti
berpakaian kostum ala setan-setan khas Indonesia, pocong, suster ngesot,
kuntilanak, dan masih banyak lagi jenis setan di lapangan fatahillah yang
menawarkan jasa untuk foto bareng mereka sehingg amembuat suasana dilapangan
fatahillah semakin ramai.
Satu hal yang membuat
saya kagum adalah cara mereka menawarkan jasa dan kreatfiitas yang mereka
miliki untuk mengais rejeki tanpa harus meminta-minta dijalan untuk mendapatkan
belas kasih dari orang lain. Salah satu
situs online di http://lifestyle.kompasiana.com/ ketika mewawancarai salah satu seniman di
Kota Tua yang menawarkan jasa foto dengan kostum tentara atau dikenaal dengan
manusia batu penghasilan terkadang Rp. 700.000,- / hari.. wooww,,, lumayang
banyak juga kan?
No comments:
Post a Comment