Tuesday, June 2, 2015

Keunikan Kota Tua Jakarta

Museum Fatahillah
Keinginan membuat artikel ini diawali ketika saya mengunjungi sebuah wilayah di Jakarta yang dinamakan “Kota Tua”. Berawal dari kedatangan saya ke Pulau Jawa untuk sebuah studi mengikuti S2 di salah satu universitas di kota bandung. Sebelum balik ke kota palu tempat kelahiran saya, saya berencana untuk silaturahmi ke Kota Bogor untuk berkunjung ke salah satu teman saya yang perkenalan kami berwal dari kampung kecil di kota jawa timur, tempat dimana banyak orang menggantungkan cita-citanya untuk menguasai bahasa inggris, yaitu Desa Pare Kab. Kediri, Jawa Timur.

Selama di Bogor saya mengunjungi teman-teman seperjuangan dikampung inggris yang bermukin di Jakarta dan Bogor untuk menyambung silaturahmi setalah setahun tidak berjumpa lagi dikarenakan jarak untuk bersilaturahmi lumayan jauh yaitu Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa.  Akhirnya setelah waktu yang di sepakati bersama,  kita bertemu di Kota Tua Jakarta yang dulunya bernama Batavia Lama (Oud Batavia) yang merupakan sebuah wilayah kecil di tepi timur Sungai Ciliwung.


Keinginan saya membuat artikel ini bukan untuk berbagi informasi tentang aktifitas yang  saya lakukan di Jakarta melainkan membahas  tentang pesona kota tua khususnya keunikan-keunikan yang saya temui selama berada disana. Berikut ini ulasannya,
Wisata Kota Tua memiliki banyak destinasi tempat wisata yang wajb dikunjungi ketika berkunjung kesana seperti yang sempat saya cari di salah satu situs http://www.readersdigest.co.id yang mengatakan ada lima tempat destinasi antara lain, Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, Toko Merah, Jembatan Kota Intan, dan Pelabuhan Sunda Kelapa walaupun saya yakin disana masih banyak terdapat lokasi-lokasi destinasi wisata yang rugi jika dilewatkan.

Pada artikel ini saya akan  tidak membahas apa-apa saja yang menarik dari kelima destinasi objek wisata yang saya sebutkan diatas karena  tujuan  awal saya untuk bersilaturahmi dengan teman-teman saya. Insya Allah jika ada kesempatan berkunjung kesana saya akan menyempatkan diri untuk berkunjung ke destinasi tersebut.

Keunikan yang membuat saya kagum adalah bagaimana orang-orang yang memiliki talenta seni yang  sangat luar biasa dan mengubahnya menjadi lahan bisnis untuk menambah-pundi keuangan mereka mulai dari anak-anak sampai orang dewasa yang  menawarkan segala keunikan yang mereka miliki. Di mulai dari orang yang memakai pakaian ala tentara dengan melapisi seluruh tubuhnya, pakaiannya, dan bahkan senjata yang dimilikinya dengan balutan cat yang berwarna emas atau warna abu-abu yang menyerupai meriam yang ada di lapangan Fatahillah. Orang tersebut  bertingkah seperti patung dan mereka akan berpose layaknya seorang tentara ketika ada pengunjung yang meminta izin untuk berfoto dengan mereka. Panasnya cuaca di lapangan Fatahillah tidak menyurutkan semangat mereka untuk mencari nafkah dengan bayaran seikhlasnya. Kenapa saya berkata demikian? Karena ketika saya berada disana saya tidak menemukan papan yang bertuliskan tarif yang mereka pasang untuk berpose atau berfoto dengan mereka.

Selain itu, ketika saya semakin menuju ke lapangan fatahillah bersama teman-teman. Hal yang saya temui lainnya adalah banyaknya boneka kostum berbagai jenis kartun mulai yang sedang tren saat ini yaitu Marsya, Upin-Ipin bahkan kartun-kartun Disneyland seperti donald bebek dan micky mouse,  mereka semua menawarkan jasa untuk berfoto bersama mereka. satu hal yang membuat saya kaget adalah sosok di balik kostum itu ternyata seorang anak perempuan yang mungkin masih duduk di bangku sekolah, anak kecil itu membuka kostum kepala dari salah satu tokoh kartun dan mengobrol dengan temannya yang juga menggunakan kostum. Umur mereka yang seharusnya digunakan untuk bermain dan bersekolah tetapi mereka gunakan  untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Saya yakin kostum kartun yang mereka gunakan lumayan berat dan hawa dalam kostum pasti panas tetapi tidak menyulutkan semangat mereka walaupun seharian mereka menantang matahari dalam kostum untuk mendapatkan uang.  Saya sangat kagum sekali dengan kegigihan mereka dengan menyediakan jasa foto tanpa harus mengemis dipinggir jalan.
manusia batu
None Belanda

manusia duduk tanpa penyangga
Selain itu, masih banyak hal yang saya temui ketika berkeliling di seputaran lapangan fatahillah, jasa foto dengan ondel-ondel yang merupakan salah satu kesenian terkenal di Kota Jakarta dan merupakan  warisan  budaya betawi, ada juga seniman yang seolah-olah melawan gravitasi seperti nampak melayang dengan posisi duduk tanpa kaki menyentuh tanah atau posisi duduk namun tanpa adanya kursi sebagai penyangga yang juga menawarkan jasa untuk foto bersama mereka, karena keunikan yang mereka tampilkan banyak wisatawan ingin mengabadikan  momen itu dalam sebuah foto.  Selain itu, ada juga perempuan yang mengenakan kostum ala none-none belanda.

Pada malam harinya tak kalah seru dari siang  hari ketika para komunitas seni lainnya menampilkan keunikan yang mereka miliki seperti berpakaian kostum ala setan-setan khas Indonesia, pocong, suster ngesot, kuntilanak, dan masih banyak lagi jenis setan di lapangan fatahillah yang menawarkan jasa untuk foto bareng mereka sehingg amembuat suasana dilapangan fatahillah semakin ramai.

Satu hal yang membuat saya kagum adalah cara mereka menawarkan jasa dan kreatfiitas yang mereka miliki untuk mengais rejeki tanpa harus meminta-minta dijalan untuk mendapatkan belas kasih dari orang lain.  Salah satu situs online di http://lifestyle.kompasiana.com/  ketika mewawancarai salah satu seniman di Kota Tua yang menawarkan jasa foto dengan kostum tentara atau dikenaal dengan manusia batu penghasilan terkadang Rp. 700.000,- / hari.. wooww,,, lumayang banyak juga kan?

No comments:

Post a Comment