Monday, June 15, 2015

HABITS PART I

Dia selalu menemani kita setiap saat dan akan selalu berada di sisi kita
Kita bisa menjadi orang sukses karenanya dan tidak menutup kemungkinan dia membuat kita jatuh menjadi orang yang sama sekali tidak diperhitungkan,
Dia memiliki kekuatan yang sangat besar dan hanya bisa digunakan oleh orang-orang yang layak dan bisa juga membuat orang menjadi hancur,
Kita bisa mengambil keuntungan dan mendayagunakannya atau mengambil manfaat untuk kehancuran diri kita, menurutnya tak ada bedanya,
Perhatikanlah dia, tegaslah sama dirinya!!!
Jangan biarkan kita terlena dengan kehadirannya,
Karena kehadirannya membuat dunia berada di dalam genggaan kita,
atau jika anda meremehkannya dia akan membuat menajdi orang yang sengsara
Latihlah dia, buatlah dia tunduk terhadap anda dan jangan biarkan dia menguasai diri anda..!!


Tahukah anda, Siapakah yang saya maksud dari pernyataan diatas?

Dia adalah habits atau kebiasaan. Artikel ini akan membahas habits dan terinspirasi dari buku karangan Ustad Felix Y. Siauw. Saya hanya merangkum dan mencoba memaparkan apa yang bisa saya jelaskan kepada anda semua dari buku beliau dengan menggunakan bahasa saya sendiri. Semoga kita mengambil manfaat dari tulisan ini khususnya saya pribadi. Jika ada yang kurang berkenan dari tulisan saya atau kurang menyukai artikel saya mohon diberikan masukan buat tulisan ini.


Habits? Yappp,, Dia lah yang akan selalu menemani diri kita. Habits yang mampu membuat seseorang menjadi istimewa dibandingkan dengan orang lain jika orang tersebut mengasah habits nya. Beberapa contoh kecil ialah bagaimana salah satu pendiri mahzab yaitu Asy-Syafi’i, beliau bisa menghapalkan Quran dikala umurmnya belum genap 7 tahun, contoh lainnya bagaimana messi yang kita kenal sebagai salah satu pemain bola terbaik bisa menggiring bola dengan sangat lihai seolah-olah seperti ada magnet antara kakinya dan bola, contoh lainnya ialah bagaimana demian menjadi salah satu pesulap terbaik di indonesia dengan keahliannya dalam permainan sulap bisa memanipulasi benda-benda seperti menghilang atau berubah bentuk.

Saya yakin dari kita semua pasti merasa takjub bagaimana mereka bisa sampai seperti itu, dimana menurut kita itu merupakan sebuah prestasi yang sangat luar biasa, namun ketika kita menanyakan hal tersebut kepada mereka, mereka pasti menganggapnya itu merupakan suatu hal yang wajar, karena kenapa? Habits.

Agar bisa mendapatkan habits tersebut mereka mempunyai ayah dan ibu yang disebut dengan practice dan repetition, sehingga menghasilkan anak yang dinamakan habits. Practice atau latihan berfungsi untuk menentukan apakah aktifitas yang akan dilakukan sudah benar atau belum, tepat sasaran atau tidak, sedangkan repetition merupakan pengulangan. Sehingga habits merupakan hasil daripada practice dan repetition dari aktifitas yang dilakukan  dalam jangka waktu tertentu sehingga aktifitas tersebut akan menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan otomatis, bahkan kita melakukannya tanpa harus berpikir sehingga menjadi bagian dari diri kita.

Saya yakin kalian masih ingat diawal artikel ketika saya mengatakan bahwa habits dapat membuat kita menjadi seseorang yang sukses dan tidak menutup kemungkinan membuat kita menjadi orang yang sama sekali tidak diperhitungkan. Kenapa saya berkata demikian? Karena dalam hidup kta tidaklah lepas dari habits, saya yakin mulai dari cara berpikir kita, sikap mental, mood, cara makan, cara mandi, bersikap, cara berpakaian, berbicara, kreatifitas, bahkan sampai gaya berfoto pun itu merupakakan hasil pengulangan yang kita lakukan setiap hari yang tanpa kita sadari ataupun kita sadari. Sederhananya diri kita merupakan gabungan dari beberapa habits dan akan menjadi identitas diri kita atau penentu nilai pribadi kita di mata orang lain. Jadi, seseorang yang memiliki habits yang baik  akan lebih berhasil dan sukses dibandingkan orang lain yang tidak memiliki habits.

Messi yang kita bahas sebelumnya memiliki habits yang baik sehingga mengantarkannya menjadi salah satu pemain dengan gaji yang termahal. Untuk bisa mencapai apa yang diraih oleh messi sebagai pemain terbaik itu membutuhkan yang namanya practice dan repetition selama bertahun-tahun. Saya yakin messi ketika masih kecil sama dengan anak lain seumurannya cuman yang membedakannya ialah practice dan repetitionnya selama bertahun-tahun dalam hal menggiring bola yang menjadikannya pemain terbaik, dimana untuk menjadi seperti sekarang ini, messi melalui proses yang sangat panjang untuk bisa menjadi pemain yang  memiliki nilai transfer termahal.

Proses pembentukan habits tidak ada yang instant dan semuanya memerlukan waktu. Kuncinya adalah repetisi atau pengulangan sehingga apabila kita melakukannya secara terus menerusakan menajdi  kebiasaan baru buat kita. Dengan adanya repitisi, kita akan menanamkan memori (ingatan) pada tubuh kita sehingga memori akan dieksekusi secara otomatis berdasarkan kondisi tertentu.  Habits ibarat spiral yang didalamnya ada dua pilihan yaitu bertambah besar atau bertambah ciut.

Oleh karena itu, untuk membentuknya agar bertambah besar hal yang mesti kita miliki ialah practice dan repetition untuk membentuk habits dan ditindaklanjuti dengan learn serta commit. Setelah terbentuk habits, agar menjadi sebuah keahlian yang kita miliki sehingga itu menjadi modal yang positif pada diri kita, kita mesti mengasahnya lagi (learn) agar benar-benar tertanam dalam diri kita sehingga menjadi pondasi yang kuat, ibarat tumbuhan bahwa semakin besar tumbuhan pasti akar dibawahnya semakin kuat. Oleh sebab itu, setelah terbentuk habits kta mesti menjadikannya sebuah komitmen buat diri kita agar bisa menyatu dengan diri kita sehingga membuat diri kita memiliki sebuah keahlian atau sikap positif karena habit yang terus kita latih. Yang menjadi pertanyaan sekarang bagaimana agar kita mempunyai habits yang positif dalam diri kita?

Kelanjutannya, akan disambung di artikel berikutnya "HABITS II"

No comments:

Post a Comment