Dia selalu
menemani kita setiap saat dan akan selalu berada di sisi kita
Kita bisa
menjadi orang sukses karenanya dan tidak menutup kemungkinan dia membuat kita
jatuh menjadi orang yang sama sekali tidak diperhitungkan,
Dia memiliki
kekuatan yang sangat besar dan hanya bisa digunakan oleh orang-orang yang layak
dan bisa juga membuat orang menjadi hancur,
Kita bisa mengambil keuntungan dan mendayagunakannya atau mengambil manfaat untuk
kehancuran diri kita, menurutnya tak ada bedanya,
Perhatikanlah dia, tegaslah sama dirinya!!!
Jangan biarkan
kita terlena dengan kehadirannya,
Karena kehadirannya membuat dunia
berada di dalam genggaan kita,
atau jika anda meremehkannya dia akan membuat
menajdi orang yang sengsara
Latihlah dia,
buatlah dia tunduk terhadap anda dan jangan biarkan dia menguasai diri anda..!!
Tahukah anda, Siapakah yang saya maksud dari pernyataan diatas?
Dia adalah habits atau
kebiasaan. Artikel ini akan
membahas habits dan terinspirasi dari buku karangan Ustad Felix Y.
Siauw. Saya hanya merangkum dan mencoba memaparkan apa yang bisa saya jelaskan
kepada anda semua dari buku beliau dengan menggunakan bahasa saya sendiri. Semoga kita mengambil manfaat dari tulisan
ini khususnya saya pribadi. Jika ada yang kurang berkenan dari tulisan saya
atau kurang menyukai artikel saya mohon diberikan masukan buat tulisan ini.
Habits? Yappp,, Dia lah yang akan selalu menemani diri kita. Habits yang mampu
membuat seseorang menjadi istimewa dibandingkan dengan orang lain jika orang
tersebut mengasah habits nya. Beberapa contoh kecil ialah bagaimana salah satu
pendiri mahzab yaitu Asy-Syafi’i, beliau bisa menghapalkan Quran dikala umurmnya belum
genap 7 tahun, contoh lainnya bagaimana messi yang kita kenal sebagai salah
satu pemain bola terbaik bisa menggiring bola dengan sangat lihai seolah-olah
seperti ada magnet antara kakinya dan bola, contoh lainnya ialah bagaimana demian menjadi salah satu pesulap terbaik di indonesia dengan
keahliannya dalam permainan sulap bisa memanipulasi benda-benda seperti
menghilang atau berubah bentuk.
Saya yakin
dari kita semua pasti merasa takjub bagaimana mereka bisa sampai seperti itu,
dimana menurut kita itu merupakan sebuah prestasi yang sangat luar biasa, namun ketika
kita menanyakan hal tersebut kepada
mereka, mereka pasti menganggapnya itu merupakan suatu hal yang wajar, karena kenapa? Habits.
Agar bisa
mendapatkan habits tersebut mereka mempunyai ayah dan ibu yang disebut dengan
practice dan repetition, sehingga menghasilkan anak yang dinamakan habits.
Practice atau latihan berfungsi untuk menentukan apakah aktifitas yang akan
dilakukan sudah benar atau belum, tepat sasaran atau tidak, sedangkan
repetition merupakan pengulangan. Sehingga habits merupakan hasil daripada
practice dan repetition dari aktifitas yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu sehingga
aktifitas tersebut akan menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan otomatis, bahkan
kita melakukannya tanpa harus berpikir sehingga menjadi bagian dari diri kita.
Saya yakin
kalian masih ingat diawal artikel ketika saya mengatakan bahwa habits dapat
membuat kita menjadi seseorang yang sukses dan tidak menutup kemungkinan membuat kita menjadi orang yang sama sekali tidak diperhitungkan. Kenapa
saya berkata demikian? Karena dalam hidup kta tidaklah lepas dari habits, saya
yakin mulai dari cara berpikir kita, sikap mental, mood, cara makan, cara
mandi, bersikap, cara berpakaian, berbicara, kreatifitas, bahkan sampai gaya
berfoto pun itu merupakakan hasil pengulangan yang kita lakukan setiap hari yang
tanpa kita sadari ataupun kita sadari. Sederhananya diri kita merupakan
gabungan dari beberapa habits dan akan menjadi identitas diri kita atau penentu
nilai pribadi kita di mata orang lain. Jadi, seseorang yang memiliki habits
yang baik akan lebih berhasil dan sukses dibandingkan orang
lain yang tidak memiliki habits.
Messi yang
kita bahas sebelumnya memiliki habits yang baik sehingga mengantarkannya menjadi salah satu pemain dengan gaji yang
termahal. Untuk bisa mencapai apa yang diraih oleh messi sebagai pemain
terbaik itu membutuhkan yang namanya practice dan repetition selama
bertahun-tahun. Saya yakin messi ketika masih kecil sama dengan anak lain
seumurannya cuman yang membedakannya ialah practice dan repetitionnya selama bertahun-tahun dalam hal menggiring
bola yang menjadikannya pemain terbaik, dimana untuk
menjadi seperti sekarang ini, messi melalui proses yang sangat panjang untuk bisa menjadi pemain yang memiliki nilai transfer termahal.
Proses pembentukan habits tidak ada yang instant dan semuanya memerlukan waktu.
Kuncinya adalah repetisi atau pengulangan sehingga apabila kita melakukannya
secara terus menerusakan menajdi
kebiasaan baru buat kita. Dengan adanya repitisi, kita akan menanamkan
memori (ingatan) pada tubuh kita sehingga memori akan dieksekusi secara
otomatis berdasarkan kondisi tertentu. Habits ibarat spiral yang didalamnya ada dua
pilihan yaitu bertambah besar atau bertambah ciut.
Oleh karena
itu, untuk membentuknya agar bertambah besar hal yang mesti kita miliki
ialah practice dan repetition untuk membentuk habits dan ditindaklanjuti dengan learn serta commit. Setelah terbentuk habits, agar
menjadi sebuah keahlian yang kita miliki sehingga itu menjadi modal yang
positif pada diri kita, kita mesti mengasahnya lagi (learn) agar benar-benar
tertanam dalam diri kita sehingga menjadi pondasi yang kuat,
ibarat tumbuhan bahwa semakin besar tumbuhan pasti akar dibawahnya semakin kuat. Oleh sebab itu, setelah terbentuk habits kta mesti menjadikannya
sebuah komitmen buat diri kita agar bisa menyatu dengan diri kita sehingga
membuat diri kita memiliki sebuah keahlian atau sikap positif karena habit yang
terus kita latih. Yang menjadi pertanyaan sekarang bagaimana agar kita
mempunyai habits yang positif dalam diri kita?
Kelanjutannya, akan disambung di artikel berikutnya "HABITS II"
No comments:
Post a Comment