Saturday, September 14, 2019

Saya Memilih Menjadi Pengusaha

Pilihan inilah yang saya ambil ketika orang tua menawarkan mau kerja pegawai jadi honorer atau mau dipinjamkan modal untuk membuka usaha. Sebelum pilihan ini muncul dulunya saya seorang pengajar di  salah satu bimbingan belajar di Jakarta dan istri saya sebagai karyawan disalah satu perusahaan susu formula yang berpusat di jakarta.  Pilihan ini mucul ketika orang tua saya menginginkan saya untuk kembali ke tanah kelahiran saya dengan membawa anak istri dan menawarkan saya pilihan ini karena ketika kembali kekampung halaman saya belum mempunyai pekerjaan tetap untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Pilihan saya untuk memilih menjadi pengusaha diperoleh dengan hasil diskusi bersama sang istri, karena beliau lah yang akan selalu mendukungku dalam keadaan suka dan maupun duka. Insya Allah ketika, kesuksesan itu menghampiri saya dialah salah satu wanita terhebat yang ada dibalik kesuksesanku selain mama yang selalu mendukung dalam bentuk doa.

Pendidikan terakhir sebagai magister menjadi salah satu omongan yang pernah saya alami dari teman-teman karena magister kok berjualan.. hahaha,, Aneh bukan? Salah satu alasan menjadi pengusaha saya ingin bebas secara waktu dimana saya memiliki banyak waktu untuk berkumpul sama keluarga karena kebahagiaan terbesar bukan dari segi dari banyaknya uang atau jabatan tinggi  (yahh meskipun umumnya uang bisa mendatangkan kebahagian) tapi ketika semakin tinggi jabatan dan uang semakin banyak bukannya waktu sama keluarga semakin berkurang?? Nahh saya ingin menyaksikan pertumbuhan setiap detik anak saya sambil mengurus usaha dengan berjualan.

Selain itu, saya ingin bebas secara financial  yahh meskipun dalam prosesnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ketika menjadi pengusaha, hidup berada dalam ketidakpastian dalam hal financial, yang dimana berbeda ketika kita kerja di kantoran. Tapi saya yakin ketika ikhtiar dan doa jalan berbarengan saya ingin membahagiakan keluargaku dengan hasil perniagaan ini.

No comments:

Post a Comment