Thursday, October 30, 2014

Tersenyumlah..

..Tersenyumlah..

Elia Abu Madhi berkata :
orang berkata, “Langit selalu berduka dan mendung.”
Tapi aku berkata, “Tersenyumlah, cukuplah duka cita di langit sana.”
Orang berkata, ”Masa muda telah berlalu dariku.”
Tapi aku berkata, “Tersenyumlah, bersedih menyesali masa muda tak akan pernah mengembalikannya”.
Orang berkata, “Langitku yang ada di dalam jiwa telah membuatku merana dan berduka.  Janji-janj telah mengkhianatiku ketika kalbu telah menguasainya. Bagaimana mungkin jiwaku sanggup mengembangkan senyum manisnya”.
Maka akupun berkata, “Tersenyumlah dan berdengdanglah,  kala kau membandingkan semua umurmu kan habis untuk merasakan sakitnya”.
Orang berkata, “ perdagangan selalu penuh intrik dan penipuan, ia laksana musafir yang akan mati karena terserang rasa haus."
Tapi aku berkata, “tetaplah tersenyum, karena engkau akan mendapatkan penangkal dahagamu. Cukuplah engkau tersenyum, karena mungkin hausmu akan sembuh dengan sendirinya. Maka mengapa engkau harus bersedih dengan dosa dan kesalahan itu?”
Orang berkata, “ sekian hari raya telah tampak tanda-tandanya seakan memerintahkanku membeli pakaian dan boneka-boneka. Sedangkan aku punya kewajiban bagi teman-teman dan saudara, namun telapak tanganku tak memegang walau hanya satu dirham adanya.”
Ku katakan, “Tersenyumlah, cukuplah bagi dirimu karena anda masih hidup, dan engkau tidak kehilangan saudara-saudara dan kerabat yang kau cintai.”
Orang berkata, “ malam memberiku minuman ‘alqamah
Tersenyumlah, walaupun kau makan buah ‘alqamah
“Mungkin saja orang yang melihatmu berdendang akan membuang semua kesedihan. Berdengdalah apa kau kira dengan cemberut akan memperoleh dirham atau kau merugi karena menampakkan wajah berseri?”
“Saudaraku, tak membahayakan bibirmu jika engkau tersenyum atau juga tak membahayakan jika wajahmu tampak indh berseri”
“Tertawalah, sebab meteor-meteor langit juga tertawa, mendung tertawa, karenanya kami mencintai bintang-bintang”.
Orang berkata, “wajah berseri tidak membuat dunia bahagia yang datang ke dunia dan pergi dengan gumpalan amarah.”
Ku katakan, “Tersenyumlah, selama antara kau dan kematian ada jarak sejengkal, setelah itu engkau tidak aka pernah tersenyum.”

Sumber :
Buku La Tahzan,
Dr. Aidh Al-Qarni

Satu Pukulan Di Balas Satu Pukulan

Begitulah yang dikatakan seorang pedagang pada anaknya ketika sang anak kembali dar perjalanannya (misi dagang). Ceritanya, si pedagang mengirim anaknya untuk berdagang di luar daerah. Suatu hari, ketika anaknya sedang bepergian, dari beranda rumahnya si pedagang memandang ke luar. Dia melihat seorang tukang pikul air mencium anak perempuannya.
Si ayah diam sampai anak laki-lakinya kembali dari perjalanan. Dia bertanya kepada anaknya ketika anaknya pulang dari perjalanan. “Apa yang engkau lakukan dalam misi dagangmu?”
“Saya menjual, membeli, dan melakukan begini-begitu, “jawab sang anak.
“Bukan itu yang kutanyakan. Apakah kamu melakukan hal lain?” Tanya ayahnya.
Pada mulanya si anak tidak mengaku, namun setelah didesak terus, ia pun mengaku, “Aku tidak melakukan apa-apa, ayah, selain mencium seorang gadis yang aku sukai di pasar.”
Ketika itulah, si ayah berkata, “Satu Pukulan Dibalas Satu Pukulan. Jika kamu mencium wanita itu lebih dari satu kali. Tentu tukang pikul air akan menambah ciumannya pada saudara perempuanmu.
Ujaran ini persis seperti apa yang dikatakan Imam Syafi’i dalam sebuah syairnya:
Jagalah kehormatan diri, niscaya
Wanita-wanita mahram kalian terjaga
Jauhilah apa yang tidak pantas bagi seorang muslim
Zina adalah hutang. Jika kau meminjam
Maka pelunasannya ditanggung keluargamu
Maka sadarlah!
Dari penjelasan diatas bahwa zina merupakan hutang yang dimana didalamnya termasuk ciuman dan pelunasannya adalah keluarga kita. Kalau kita sebagai remaja pernah melakukan hal tersebut, bagaimana jika peluanasannya terjadi pada ibumu, saudara perempuanmu, dan kaum hawa dari keluarga ayah dan ibumu. Tentu kalian tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Oleh karena itu, marilah kita menghindari perbuatan yang namanya zina. Agar kita tergolong orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Sumber:
Buku Pemuda Pewaris Surga

Fithrah dan Bashirah

Cara mencintai lawan jenis yang benar menurut pandangan Islam, yaitu mencintai dengan timbangan fithrah dan bashirah. Mencintai dengan kesucian dan mata hati. Fithrah dan Bashirah yang jadi timbangannya. Yaitu, mencintai lawan jenis bukan karena tertipu oleh kecantikan paras wajahnya dan keelokan bentuk tubuhnya. Bukan karena tersihir oleh matanya yang berkilat-kilat indah seperti bintang kejora. Bukan pula terpikat karena bibirnya yang ranum segar seperti mawar merekah. Juga bukan karena keindahan suaranya yang susah dilupakan. Bukan karena hartanya melimpah ruah. Bukan karena kehormatannya, yang akan membuat kamu terhormat karena menikahinya. Jika bukan karena itu semua kamu mencintainya. Tapi, kamu mencintainya dengan memakai timbangan fitrahmu, dan mata batinmu. Kamu mencintai lawan jenismu karena merasakan kesucian jiwanya dan agamanya, dan mata batinmu condong karena kecantikan akhlak dan wataknya. Hatimu terpikat karena harumnya kalimat-kalimat yang keluar dari lidahnya.
“ Saat Itulah Kamu Mencintai Lawan Jenis Dengan Benar”


Sumber:
Novel Dalam Mihrab Cinta 

Ramuan Senyawa Cinta

Mahasuci Allah yang telah menyimpan “sedikit saja” rasa cinta dan kasih sayang dalam dada manusia. Mengapa dikatakan sedikit? Ada baiknya jika kita menyimak sabda Rasulullah SAW berikut ini.
“ Sesungguhnya Allah membagi kasih sayang dalam seratus bagian dan menyimpan yang sembilan puluh sembilan pada-Nya dan menurunkan yang satu bagian ke bumi. Karena kasih sayang yang satu bagian itulah semua makhluk-Nya saling menyayangi satu sama lain. Bahkan seekor kuda betina menjauhkan kakinya dari sang anak yang baru dilahirkan karena ia khawatir akan menginjaknya”(Riwayat Al Bukhari)
Bayangkan, hanya satu dari seratus bagian kasih sayang yang Allah turunkan ke bumi, efeknya sudah demikian dahsyat. Sejak zaman Nabi Adam AS hingga sekarang, bahkan hingga kiamat nanti, yang satu bagian ini telah menjadikan hidup manusia penuh warna, sarat cerita dan luar biasa. Benar kata sebuah ungkapan,”Cinta itu tidak membuat bumi berputar. Namun cinta membuat perputaran tersebut jadi lebih bermakna”. Tentunya ungkapan ini dilihat dari perspektif manusia. Sebab perputaran bumi pun telah terjadi karena adanya cinta. Yaitu cinta dan kasih sayang Allah SWT.

Sharing dan Meminta Pendapat Atas Suatu Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan berbagai macam permasalahan hidup. Ada kalanya kita dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dan ada pula kita dihadapkan permasalah hidup yang membuat kita tidak tahu harus berbuat serta tindakan apa yang mesti kita ambil. Kita tidak bisa menghindari dari permasalahan yang terjadi pada diri kita. Hal yang bisa kita lakukan adalah menyelesaikan permasalahan tersebut atau kalah dari permasalahan tersebut yang membuat kita pada umumnya stress dan menjadi beban pikiran.
Dalam menghadapi permasalahan yang membuat kita susah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut saya menyarankan untuk anda dalam mengambil sebuah keputusan dengan cara melakukan sharing-sharing dan meminta pendapat kepada orang tua, sahabat,  teman ataupun orang yang memiliki pengalaman hidup lebih banyak dibandingkan anda. Hal ini dikarenakan ketika anda menceritakan permasalahan kepada orang yang percaya secara tidak langsung itu membuat pikiran anda terhadap atas permasalahan tersebut semakin berkurang walaupun tidak dapat menyelesaikan masalah ttersebut seluruhnya. Namun dengan melakukan sharing secara tidak langsung membuat  setitik harapan atas penyelesaian masalah tersebut ketika orang yang anda percaya memberikan saran-saran dan masukan atas tindakan atau hal apa yang anda perlukan untuk menyelesaikan atau menentukan pilihan dari permasalahan yang dihadapi.

Air Mata Kesedihan

Banyak orang merasa malu ketika mengeluarkan air mata di kala mereka bersedih, mereka menganggap diri mereka sebagai orang yang cengeng dan tidak sepantasnya melakukan hal tersebut. mereka berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengeluarkan air mata yang diakibatkan permasalahan yang dihadapinya. Akan tetapi, tanpa disadarinya pun air mata yang mereka tahan telah memabasahi pipinya.
Kesedihan  akan suatu permasalah atau sebuah musibah yang mengakibatkan keluarnya air mata bukanlah sebuah hal yang yang aneh, tidak peduli apakah dia seorang laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, kuat atau lemah, karena itu merupakan fitrah bahwa kita merupakan manusia yang memiliki hati. Hati yang peka yang bisa merasakan sesuatu yang terjadi pada diri kita, jikalau hati kita merasakan suatu musibah atau permasalahan yang cukup berat secara alami kita akan mengeluarkan air mata.
MENANGISLAH KAWAND,

Sikap Dalam Menghadapi Masalah

Pada setiap permasalahan yang dihadapi, terkadang membuat kita pasrah dan kalah oleh keadaan yang membuat kita tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Permasalahan yang tidak ada akhir kadang membuat orang berpikiran pendek untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara mengakhiri hidup. Tindakan tersebut merupakan tindakan yang sangat bodoh sekali. Kenapa saya berkata demikin karena dengan mengakhiri hidup anda bukan menyelesaikan masalah atau mengakhirinya. Melainnkan awalnya sebuah masalah baru. Jiwa anda akan tidak tenang dan jika dipandang dari segi agama anda akan berada di dua dunia yaitu alam nyata dan alam barzah, anda tidak akan tenang. namun saya tidak akan membahas hal itu lebih jauh karena itu bukan  kapasitasku.
Saya hanya memberitahukan kepada anda bahwa kebanyakan dari kita dalam menyelesaikan masalah hanya terfokus kepada permasalahan yang dihadapi bukan terfokus kepada solusi dan tindakan apa yang  mesti diambil untuk menyelesaikan masalah itu. Karena seringnya kita terlalu terfokus pada masalah yang dihadapi kita sampai tidak dapat keluar dari permasalahan tersebut. Semakin anda memikirkan masalahnya, semakin sulit anda keluar  dari permasalahan tersebut.
Dan hal yang paling penting ialah mendekatkan diri kmbali kepada Allah SWT, mungkin itu satu-satunya cara yang bisa lakukan agar saya tidak terlalu berlarut-larut dalam sebuah masalah. Mengeluarkan air mata di sepertiga malam terakhir sambil mengaduh atas masalah yang dihadapi dan meminta bantuan kepadaNYA merupakan cara yang paling mustajab menurut saya. Karena di antara keheningann malam kita serasa sangat kecil di mata Allah SWT dan membuat kita sadar Allah SWT sangat dekat dengan kita. Insya Allah, jikalau kita sudah senantiasa mempasrahkan kepadaNYa ada hikmah atau jalan di balik semuanya. Bukannya dibalik semua musibah atau masalah yang kita hadapi akan ada jalan keluar dan hikmah dibaliknya.

Cobaan Hidup

Dia datang begitu cepat dikala kita tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya dan tanpa meminta izin kepada hati kita. Kedatangannya membuat kehidupan kita seakan-akan benar telah tiada. Teman yang mendampingi kesehariannya kita dan kedatangannya benar-benar tidak kita inginkan. Tidak memperdulikan apakah kita sedang dalam keadaan bahagia atau dalam keadaan sedih. Dia laksana datangnya seperti petir yang menyambar di siang hari yang membuat semuanya menjadi gelap. Dialah MUSIBAH.