Dia datang begitu cepat dikala kita tidak mempersiapkan diri untuk
menghadapinya dan tanpa meminta izin kepada hati kita. Kedatangannya membuat
kehidupan kita seakan-akan benar telah tiada. Teman yang mendampingi
kesehariannya kita dan kedatangannya benar-benar tidak kita inginkan. Tidak memperdulikan
apakah kita sedang dalam keadaan bahagia atau dalam keadaan sedih. Dia laksana
datangnya seperti petir yang menyambar di siang hari yang membuat semuanya
menjadi gelap. Dialah MUSIBAH.
Musibah itu bisa juga diatakan sebagai permasalahan hidup yang
datang pada diri kita. Klu menurut saya dapat diakibatkan oleh Hilangnya orang
yang sangat disayangi, Tidak mendapatkan apa yang menjadi harapan terbesarnya,
Kehilangan harta benda yang senantiasa dijaganya, kekurangan fisik yang ia
alami, mendapatkan cemoohan dari orang disekitarnya, dll. Yang membuat segala
sesuatu membuat kita menjadi kehilangan harapan, yang membuat kita dapat
meneteskan air mata jika hati kita tidak kuat menahannya. Dia langsung masuk ke
relung hati kita paling dalam tanpa meminta izin terlebih dahulu. hal ini
mengibaratkan orang yang ditimpa sebuah musibah atau permasalahn hidup mengatakan bahwa ada sebuah tembok yang sangat besar menghalangi jalannya untuk mencapai
sebuah tujuan, dia benar-benar tidak bisa melewati semuanya dan kembali pun
tidak bisa dia lakukan.
Segala cara ia lakukan agar bisa
melewati tembok besar yang menghadangnya, akan tetapi dia tidak bisa
melewatinya. Jadi, tinggalah dia dalam kesendirian dan keputusasaannya. Seperti
itulah seseorang yang mendapatkan sebuah musibah atau permasalahan hidup ketika
dia sudah mengalami keputusasaannya yang mengakibatkan tinggalah dia bersama
kesendirian.
Hari—harinya hanya dipenuhi dengan
kesedihan, keputusasaan, dan hilangnya sebuah harapan. Segala apa yang terjadi
pada dirinya dan apa yang ada dihadapannya membuatnya tidak memiliki semangat
hidup lagu untuk melewatinya walaupun ada sebuah kebahagiaan di dalamnya. Hal
ini dikarenakan hidupnya diliputi kesedihan yang hatinya tidak mampu
menanggungnya sehingga kebahagiaan yang justru ada dihadapannya tidak dia manfaatkan lagi.
No comments:
Post a Comment