Di zaman sekarang ini entah masih ada atau tidak pemuda penakluk seperti yang kisahnya begitu banyak tertulis sebagai sejarah kelam bagi Eropa ketika Konstantinopel yang dibangun oleh Kaisar Romawi Konstantinus I jatuh ditangan kaum muslim. Namun berbanding terbalik ketika kisah ini di kisahkan bagi umat Islam, yakni kisah yang begitu heroik dan penuh perjuangan. Siapakah pemuda yang saya maksud? Yapp. Dia adalah Sultan Mehmed II atau biasa yang dikenal dengan nama Muhammad Al Fatih. Entah kenapa ide ingin menulis tentang sosok pemuda ini begitu besar. Kenapa saya mengatakan pemuda? Karena di usia yang masih sangat muda beliau berhasil menghancurkan kerajaan Romawi Timur atau Konstantinopel.
Pada artikel ini saya tidak akan membahas jauh lebih detail tentang sosok yang MUHAMMAD SHALLAHU ALAIHI WASALLAM maksud melalui hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru bin Al-Ash yakni
Sultan Muhammad Al Fatih |
Pada artikel ini saya tidak akan membahas jauh lebih detail tentang sosok yang MUHAMMAD SHALLAHU ALAIHI WASALLAM maksud melalui hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru bin Al-Ash yakni
“bahwa ketika kami duduk di sekeliling MUHAMMAD SHALLAHU ALAIHI WASALLAM untuk menulis, tiba-tiba beliau saw ditanya tentang kota manakah yang akan difutuh (dibebaskan) terlebih dahulu, apakah kota Konstantinopel atau kota Roma”. MUHAMMAD SHALLAHU ALAIHI WASALLAM menjawab, “Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel)” (HR Ahmad)
Dan perkataannya selanjutnya:
“Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat amir (panglima perang) adalah amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya” (HR Ahmad)
Sosok pemuda yang tidak akan kita temui lagi di masa sekarang. Bener ga? Kalaupun ada, pasti perbandingannya mungkin 1/1000. Kenapa saya berkata demikian? Karena sosok pemuda zaman sekarang, mana ada yang di usia 21 tahun telah berhasil menaklukkan suatu kerajaan atau daerah dimana pendahulu-pendahulunya dari Bani Utsmaniah tidak berhasil membuktikan bisyarah dari MUHAMMAD SHALLAHU ALAIHI WASALLAM. Saya yakin di usia seperti beliau kita masih sibuk dengan diktat kuliah, pacaran, nongkrong diwarkop, main game dan berbagai macam aktifitas yang dilakukan pemuda zaman sekarang.
Saya yakin diluar sana banyak dari kita begitu iri dengan sosoknya apalagi ketika pemuda ini bertanya ke satu persatu prajuritnya saat memimpin shalat jumat saat perang terakhir melawan kerajaan Romawi Timur. Beliau berkata, “Siapakah yang layak menjadi imam shalat jum’at?” Kemudian beliau bertanya. lagi “ Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil baligh hingga hari ini pernah meninggalkan meninggalkan shalat wajin lima waktu, silakan duduk!!” Kemudian pertanyaan selanjutnya yakni,“ Siapa diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan shalat sunah rawatib? Kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunah sekali saja silakan duduk!!!”. Sampai ke pertanyaan terakhir yakni “Siapa diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silakan duduk!!”. Dan dari semua pertanyaan itu, hanya dia lah sosok pemuda yang sama sekali tidak pernah melepasakan dan meninggalkan semuanya. Sampai akhirnya dia di daulat untuk menjadi imam dalam solat jumat sebelum memimpin pasukannya menghancurkan Kota Konstantinopel..
Ahhh begitu irinya kita dengan sosok pemuda ini..
Solat Jumat Muhammad Al Fatih |
Pemuda yang ketika memasuki Konstantinopel melakukan sujud kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala serta menghargai warga Konstantinopel dengan memperlakukannya layaknya seperti saudara dimana saat memasuki Konstantinopel, Sultan Muhammad al-Fatih turun dari kudanya lalu sujud sebagai tanda syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Setelah itu, beliau memerintahkan pasukannya untuk berbuat baik terhadap warga penduduk Konstantinopel dan beliau menuju ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan menggantinya menjadi masjid. Setelah sebelumnya, beliau meminta pendeta untuk memenangkan warga Hagia Sophia yang bersembunyi di gereja karena takutnya akan Sultan Muhammad Al Fatih yang memasuki kota mereka.
Perlakukan Sultan Muhammad Al-fatih ini sangatlah berbeda ketika Bangsa Mongol berhasil menguasai pemerintahan Khalifah Bani Abassiyah di Baghdad. Bangsa ini membantai seluruh jutaan kaum muslim dan menghancurkan buku-buku ilmu pengetahuan di perpustakaan Baghdad yang merupakan salah satu perpustakaan yang hampir memuat seluruh ilmu pengetahuan dimasanya. Bahkan, Ibnu Taimiyah sendiri mengatakan bahwa kengerian yang diterima bangsa muslim sebuah kengerian yang luar biasa dan sulit diterima oleh akal sehat.
Ahh, pemuda yang merupakan putra dari Sultan Murad II ini membuat saya iri.
Sumber:
- http://www.daarulmuwahhid.org/dm/index.php/artikel/kisahteladan/216-kisah-ahli-tahajud-kisah-pedang-malam-al-fatih-sang-pembuka
- http://www.biografiku.com/2009/12/biografi-sultan-muhammad-al-fatih.html
- http://felixsiauw.com/home/muhammad-al-fatih-secrets-revealed/
- http://kisahmuslim.com/4287-muhammad-al-fatih-penakluk-konstantinopel.html
- http://www.globalmuslim.web.id/2011/07/sejarah-islam-mongol-bangsa-penghancur.html
No comments:
Post a Comment